Tips Menjaga Hubungan Persahabatan
Percaya gak sih dengan kehadiran sahabat sejati?Hm, percaya atau tidak… sebagian besar kita yang beruntung, memiliki orang-orang yang berlevel ‘sahabat’. Mereka kerap melukiskan senyum saat kita sedih dan mempertahankan keceriaan saat kita bahagia. Maka baiknya kita menjaga hubungan persahabatan tersebut.
Namun se-mulus apapun hubungan persahabatan, ada kalanya mengalami keguncangan. Gimana dong? Berikut ini sedikit tips dari kami untuk menjaganya:
1. Luruskan Niat
Dalam hal apapun, yang terpentingnya itu ‘kan niat ya, Bro-Sist? Hehehe. Termasuk dalam persahabatan. Kenapa sih kita memilih sahabatan sama Si A, Si B, Si C? Kalau alasannya murni karena Allah Swt, insya Allah persahabatan itu ‘lurus-lurus’ aja. Namun ketika alasannya itu karena terikat berbagai kepentingan; karena sahabat kita itu populer, kaya, pinter, dst? Hum… ada yang gak beres dengan persahabatan kita tuh, Bro-Sist. Hohoho
2. Ikhlas
Syarat penting kedua setelah niat tentu rasa ikhlas ya, Bro-Sist. Ibaratnya… Niat nolongin seseorang juga kalau gak ikhlas ya percuma. Begitupun percuma saja ketika kita berbuat ikhlas, namun ikhlas dalam membabat hak orang lain. Lha? ! -_-‘
Yang ikhlas itu… yang karena Allah Swt, yang gak perlu digembar-gemborkan dan berangkat dari keputusan hati juga ya, Bro-Sist. ^_^
3. Saling Jadi ‘Reminder’
“Sahabat itu bukan mereka yang selalu merestui apapun yang kamu inginkan, melainkan ikut mempertimbangkan akibatnya. Mereka berusaha memberi peringatan setulus mungkin untuk kebaikanmu, walaupun kamu tak menyukainya.”
Sebagai manusia biasa, kadang kita terperangkap dalam banyak keinginan dan harapan ya, Bro-Sist. Tak jarang kita bakal berkorban apapun demi tercapainya semua itu. Nah ketika proses usaha itu berlangsung, sebetulnya kita butuh sosok yang mengingatkan. Apakah usaha kita sudah baik? Sudah benar? Gak menyakiti siapapun? Gak menyalahi aturan agama atau hukum negara? Dst.
4. Mengapresiasi
Biasanya kita akan merasa sungkan untuk sekadar bilang ‘terima kasih’ sama orang terdekat ya, Bro-Sist. Termasuk sama sahabat. Padahal mereka telah menunggu kita untuk berangkat bareng ke sekolah atau tempat kerja. Atau telah memberi pinjaman saat kita kekurangan dana. Atau telah memuji diri kita demi membesarkan hati. Atau telah membawakan barang belanjaan (eh, sahabat atau apaan tuh? -_-), Dst.
Intinya… sekecil apapun perbuatan, perkataan atau niat baik mereka, sebagai sahabat, paling tidak kita saling menghargai. Mengapresiasinya dengan pujian atau hal-hal baik lain yang mampu melanggengkan hubungan persahabatan.
5. Take and Give
Sudah jadi hal umum dalam persahabatan, untuk saling memberi dan menerima. Tapi bukan berarti terpaku pada materi saja ya, Bro-Sist. Sesuatu yang kita beri dan terima itu luas dan banyak ragamnya. Bisa berupa materi, ilmu, saran, rasa nyaman, bahkan sesederhana senyuman.
6. Terbuka
Ketika kita ‘memproklamirkan’ Si A sebagai sahabat, otomatis orang lain akan beranggapan bahwa Si A tahu dan paham lebih banyak tentang diri kita ketimbang mereka. Lagipula sahabat biasanya ingin tahu lebih intim mengenai karakter kita, identitas kita, cerita hidup kita, masalah kita, makanan yang kita benci, alergi yang kita punya, dst. Tapi hal ini sesuai dengan pertimbangan saja. Jika memang dirasa terlalu privat ya tak usah kita bagikan.
Sikap terbuka bisa meminimalisir kesalahpahaman. Sebab, biasanya sahabat telah bisa menghadapi dan memahami diri kita. Sikap itu juga bisa merekatkan ikatan hati sebagai sahabat. Jika sudah begitu, kadang terbangun’chemistry’ dan kepercayaan yang kuat.
7. Jujur
Gak berlebihan kalau jujur jadi tiang buat semua hubungan, termasuk persahabatan. Kalau sudah saling jujur, maka akan saling percaya. Kalau sudah saling percaya, maka ikatan bathin antar sahabat pun akan semakin erat ya, Bro-Sist.
8. Selalu Ada
Ketika kita terpuruk, ingatlah wajah-wajah dan nama-nama yang masih menemani dan memberi motivasi. Pastikan, merekalah sahabat-sahabat sejatimu. Sahabat sejati memang bukanlah mereka yang mesti di samping kita, jaraknya dekat dan tak terpisah apapun. Mereka… meskipun jauh namun masih peduli, memotivasi dan tak membuat kita merasa sendiri.
9. Bijak Saat Beda Pendapat
Berbeda pendapat walau dengan sahabat memang jadi hal yang wajar ya, Bro-Sist. Jika tak membawa kerugian lahir-bathin, gak ada salahnya kita mengalah. Kalau kata sahabat saya sih kadang-kadang kita mesti mengalah untuk menang. Namun jika pendapat kita memang baik dan benar, maka komunikasikan dengan baik dan benar pula. Sampaikan segala sesuatu dengan cara yang bikin kita dan sahabat kita nyaman dan paham.
10. Jangan Sungkan Meminta Maaf dan Memaafkan
Kita berbuat salah pada sahabat dan sahabat berbuat salah pada kita adalah sesuatu yang lumrah. Malah semuanya jadi gak mungkin kalau kita sama-sama sempurna, tak pernah melakukan kesalahan sekecil mungkin. Maka jurusnya kita mesti meminta maaf kalau salah dan legawa memaafkan sahabat kalau mereka yang salah. Demikian, Bro-Sist. Mudah-mudahan persahabatan yang terjalin diantara kita membawa